PANTAI - PANTAI CANTIK DI TIMUR BIAK SANG MUTIARA BIRU
Siap siap dalam sekian postingan berikutnya, isinya adalah puja puji kerang ajaib ulu ulu ulu... eh, maksud gw puja puji indahnya BIAK, si mutiara biru Papua yang selalu bikin rindu. Sebagai kepulauan, Biak dikelilingi lautan indah dengan warna biru yang mempesona. Ngga sekedar biru laut pada umumnya, laut Biak bikin kagum karena ada tiga lapis warna di tiap pantainya. Walaupun mendarat jam enam pagi WIT, kurang tidur dan laper berat karena perjalanan panjang dari Jakarta, kami ngga mau membuang waktu untuk bobok cantik, melainkan langsung tancep gas ke arah Biak Timur yang sepanjang garis pulaunya adalah pantai pantai cakepnya.
PANTAI BOSNIK
Pantai pertama yang kami datangi adalah Pantai Bosnik. Dateng ke sini mendingan jangan pas hari Sabtu atau Minggu dijamin bakalan penuh dan semua harga mengalami inflasi mendadak haha. Untungnya kami datang pagi banget dan bukan hari libur, jadi pantainya masih sepi dan enak banget untuk nongkrong bengong berjam - jam. Saking sepinya dan angin pantai sepoi sepoi mulai niup mata gw, hampir aja tak sadarkan diri mo tidur siang di sini. TANGI LE! Karena aslinya orang Biak itu bersih banget, pantai ini bersih dan daun daun yang numpuk tersapu dengan rapi.
Masuk ke sini kudu bayar biaya kebersihan sekitar Rp. 10K per orang dan parkir Rp. 5K. Karena kemarin kita perginya sama Pak Supadi yang keknya udah femes seantero Biak, 4 orang hanya bayar 20K. Lucky day!
Pantainya bersih, tolong JANGAN NYAMPAH di sini |
Rumah panggung sederhana itu disewain lho. Hati hati jangan kecele sama harganya |
PANTAI ANGGOPI
Dari pantai Bosnik yang bikin terlena, kami lanjut ke Pantai Anggopi yang terkenal dengan 1.000 anak tangganya. Jaraknya mungkin hanya 20 -25 menit dari Pantai Bosnik. Di sini gw ngeliat rumah rumah orang Biak dibuat dengan pondasi batu karang karena sebelum menuju pantai, terlebih dahulu melewati rumah rumah penduduk sekitar pantai. Sapaan selamat siang dan senyum manis ala Papua terkembang waktu saya melewati Mace dan Pace yang sedang ngobrol di teras rumah. Ada banyak rumah panggung & gazebo untuk nongkrong di sini harga sewanya sekitar Rp. 100K (udah ga usah nawar, harga pas soalnya). Pantai Anggopi punya garis pantai yang lumayan panjang dan enak banget buat berenang, maen drone sambil minum kelapa muda fresh from the pohon. Kalo anggapan kalian semua mahal di Papua, itu keknya hanya berlaku di Wamena. Semua harga di Papua ngga beda jauh sama harga Alfamart kok semenjak segala macem transportasi & tol laut ditambahin di Papua. Tebak berapa harga kelapa mudanya? cuma lima ribu rupiah aja! Gak ada tiket masuk ke Anggopi, cuma bayar parkir doang Rp. 5K untuk motor, tapi bantuin deh masyarakat sekitar dengan jajan makanan dan beli kelapa muda disitu.
Olahraga dulu turun tangga kalo mau ke Anggopi |
Untung sepi, seluruh pantai buat gw |
HIDDEN GEM DI PANTAI ANGGOPI
Nah ini keknya ga semua orang tau deh, ada kolam air tawar cantik di atas Pantai Anggopi. Namanya ngga tau kolam apa, tapi butuh perjuangan manjat manjat untuk sampai ke sini dan sepertinya cuma penduduk setempat yang tau. Di pojok pantai sebelah kanan (jalaaan terus aja sampe ujung), kalian bakalan menemukan kolam air tawar pertama yang ramai oleh pengunjung pantai.
Kolam air tawar pertama di pojokan pantai Anggopi |
Melewati bekas pondokan dan manjat manjat tebing, kolam kedua yang sepi dan bersih banget bakalan kalian temuin. Kolamnya cukup dalam, sekitar 1.5 - 2 meter dengan dasar berbatu dan banyak potongan kayu. Kalo mo lompat indah, kudu liat liat dulu jangan sampe malah kepala bocor yang ada. Airnya seger dan dingiiiiin. Ada segerombolan anak anak setempat yang lagi latian loncat di sini sambil main main. Airnya mengundang banget untuk nyebur, sayangnya gw ga bawa baju ganti hari itu jadi hasrat untuk ngobok ngobok air ditunda dulu.
Tips ke sini :
1. Tanya ke orang setempat untuk lokasi tepatnya. Gw ga bisa mendeskripsikan dengan tepat karena jalannya cukup nyusahin.
2. Kalo mo ganti baju langsung, kudu minggir ke semak semak haha.. mendingan ganti baju kering di bawah aja ketika udah ketemu dengan toilet umum.
3. Oya, karena sekitarnya masih semak semak ting ting, ati ati sama serangga dan uler ya.
4. Ngga dipungut bayaran alias gratis.
5. PALING PENTING : JANGAN BUANG SAMPAH DISINIIIIII! Bawa sampahmu turun.
PANTAI ANGGADUBER
Berhubung mata udah lima watt sampe gw kepentok pentok ngantuk sewaktu dibonceng Pak Supadi, perhentian terakhir kami hari ini adalah Pantai Anggaduber. Jangan sampe salah ya nyebutnya : Anggaduber not Anggadubur. Penistaan terhadap indahnya Biak itu hahaha.. Lokasinya pas banget di tepi jalan teduh di seberang rumah rumah penduduk. Wah gw sih envy abis sama orang - orang Biak dan Papua lainnya soalnya halaman rumahnya langsung disuguhi pemandangan pantai dan laut yang cakep. Dokumentasi foto ini lagi dicari, once udah dapet langsung aku postiiing buat temen temen. wkwkwkwk
PANTAI DI PULAU RURBAS
Nun jauh di Pulau Rurbas, pantainya indah dan enak banget buat makan siang sambil nongkrong makan duren dari petani duren yang lewat mo menuju kota Biak. Mo jualan duren gitu ceritanya. Nongkrong di sini pas lagi istirahat diving dan mo ngisi perut untuk makan siang. Di sini bisa puas puasin liat laut Biak yang cakep dengan warna birunya yang tiga lapis itu sambil bobok kriyep kriyep ditiup angin di tepi pantai. Nikmat Tuhan mana yang didustakan di Biak? NGGA ADA!
Pantainya teduh banyak pohon kelapanya. |
Pantainya cakeep, pasirnya aluus. Bisa buat gosok pantat panci di rumah |
Masih banyak pantai - pantai indah di Biak Timur dan Biak Barat, tapi karena jatahnya cuma dua hari di Biak hanya 4 pantai ini yang sempet di sambangi. Pesen utama sponsor, tolong jangan nyampah ya. Bawa balik sampahmu, gunakan botol air minum dari pada beli air mineral kemasan.
smi
Biak, Agustus 2018
Biak, Agustus 2018
Komentar
Posting Komentar
Hai terimakasih udah blogwalking ke sini. Let me know your opinion here. Cheers :)