TUJUH JAM SINGGAH DI MAKASSAR
Lagi banyak waktu luang di awal 2019, sekembalinya dari Sorong gw masih punya sisa 4 hari lagi sebelum masuk neraka (baca : Arnotts Indonesia) wkwkwkwk… Dengan kejumawaan sebagai anggota SJPASS, hanya dengan 150 ribu rupiah sajo gw mau mampir dulu ke Denpasar dulu untuk mencari hidden gem babi guling Pasar Ubud sebelum menuju Jakarta. Karena SJPASS holder adalah kalangan rakyat jelata yang ngga punya direct flight, maka gw memilih rute Sorong - Makasar - Denpasar dan singgah selama 7 jam (baca : transit) di Makassar dulu. Beberapa kali pernah datang ke kota metropolitan di Indonesia tengah, tapi gak pernah ada waktu untuk jalan-jalan bahkan untuk nyicipin coto Makassar yang legend itu. Kerja kerja kerjaaaa melulu & sisanya dalam bentuk TRANSIT penerbangan menuju Indonesia Timur. Oke penerbangan gw berikutnya masih jam 4 sore dan gw masih punya banyak waktu santuy di sini. Kemevvahan ini diawali dengan naik bus DAMRI kira kira sejam lah dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju pemberhentian pertama yaitu Benteng Rotterdam. Ternyata Makassar lumayan macet ya dan panas pula. DAMRI-nya ga sampai depan Benteng, jadi gw turun di pemberhentian terdekat dan lanjut naik ojol menuju Benteng Rotterdam.
BENTENG ROTTERDAM
Nama bekennya FORT ROTTERDAM atau BENTENG UJUNG PANDANG, merupakan sisa peninggalan kerajaan Gowa – Tallo dibangun tahun 1545, jadi kurang lebih sudah berusia hampir 5 abad. Sebuah penegasan bahwa Benteng Rotterdam sudah menjadi saksi dari berbagai macam peristiwa dari zaman, dari kerajaan Nusantara hingga zaman modern di abad ke 20. Benteng ini juga menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Makassar melawan penjajah dan dipurnatugaskan tahun 1970 sebagai museum sentral dan pusat kebudayaan di Sulawesi Selatan. Ada 16 bangunan dalam kompleks ini dan yang paling mencolok adalah bangunan menyerupai kapel kecil di bagian tengah lapangan. Semua bangunan masih terjaga dengan baik sekalipun perbaikan dan restorasi sana sini dilakukan.
Kenapa namanya BENTENG ROTTERDAM ? Jadi waktu Cornelis Speelman menguasai Sulawesi dan kelar perang dengan Sultan Hasanuddin, belio memilih Benteng Ujung Pandang sebagai pusat pemerintahan karena lokasinya yang strategis. Oleh belio, namanya diganti menjadi Fort Rotterdam untuk mengenang kota kelahirannya belio ini. Wah kalo gt, gw nyebutnya Benteng Ujung Pandang aja ah biar lebih nasionalis.
BENTENG ROTTERDAM
![]() |
Kamera ASUS busuq yang ga bisa ambil wide, maafkan |
Nama bekennya FORT ROTTERDAM atau BENTENG UJUNG PANDANG, merupakan sisa peninggalan kerajaan Gowa – Tallo dibangun tahun 1545, jadi kurang lebih sudah berusia hampir 5 abad. Sebuah penegasan bahwa Benteng Rotterdam sudah menjadi saksi dari berbagai macam peristiwa dari zaman, dari kerajaan Nusantara hingga zaman modern di abad ke 20. Benteng ini juga menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat Makassar melawan penjajah dan dipurnatugaskan tahun 1970 sebagai museum sentral dan pusat kebudayaan di Sulawesi Selatan. Ada 16 bangunan dalam kompleks ini dan yang paling mencolok adalah bangunan menyerupai kapel kecil di bagian tengah lapangan. Semua bangunan masih terjaga dengan baik sekalipun perbaikan dan restorasi sana sini dilakukan.
Kenapa namanya BENTENG ROTTERDAM ? Jadi waktu Cornelis Speelman menguasai Sulawesi dan kelar perang dengan Sultan Hasanuddin, belio memilih Benteng Ujung Pandang sebagai pusat pemerintahan karena lokasinya yang strategis. Oleh belio, namanya diganti menjadi Fort Rotterdam untuk mengenang kota kelahirannya belio ini. Wah kalo gt, gw nyebutnya Benteng Ujung Pandang aja ah biar lebih nasionalis.
Ada 5 bastion yang memperkuat Benteng Ujung Pandang :
1. Bastion Bone, terletak di sebelah barat tepatnya bagian tengah benteng.
2. Bastion Bacan, terletak di sudut barat daya.
3. Bastion Buton, terletak di sudut barat laut.
4. Bastion Mandarasyah, terletak di sudut timur laut.
5. Bastion Amboina, terletak di sudut tenggara
Di belakang Benteng Ujung Pandang, gw sempet ngeliat seperti bekas kanal. Ngeliatnya dari atas salah satu bastion yang gw lupa namanya. Sekarang kanalnya cuma sepotong kecil dan malah meyerupai kali. Tertutup oleh tembok tembok rumah penduduk, kemungkinan kanal ini adalah salah satu jalur masuk Benteng Ujung Pandang jaman dahulu kala
1. Bastion Bone, terletak di sebelah barat tepatnya bagian tengah benteng.
2. Bastion Bacan, terletak di sudut barat daya.
3. Bastion Buton, terletak di sudut barat laut.
4. Bastion Mandarasyah, terletak di sudut timur laut.
5. Bastion Amboina, terletak di sudut tenggara
Di belakang Benteng Ujung Pandang, gw sempet ngeliat seperti bekas kanal. Ngeliatnya dari atas salah satu bastion yang gw lupa namanya. Sekarang kanalnya cuma sepotong kecil dan malah meyerupai kali. Tertutup oleh tembok tembok rumah penduduk, kemungkinan kanal ini adalah salah satu jalur masuk Benteng Ujung Pandang jaman dahulu kala
MUSEUM LA GALIGO
Museum La Galigo, Masuknya cuma bayar 2K |
Sepertinya gw disleksia, pas baca LA GALIGO, yang ada di kepala gw entah kenapa jadi LA GULALI?? La Galigo adalah karya sastra terpanjang di dunia, ngalah ngalahin Mahabarata kalo ga salah. Ceritanya mengenai penciptaan dan merupakan salah satu kitab penting dari Tanah Bugis. Berkisah tentang cerita Sawerigading & We Tenriabeng dan penciptaan, norma norma, kebaikan, aturan hidup dan asal muasal suku bangsa Bugis tentunya. Di dalam Museum La Galigo, kita bisa ngeliat cuplikan cuplikan kitab La Galigo dan diorama cerita di dalamnya.
ASRI BANGET! Enak buat pacalan maupun bobok ciang |
Jendela Jendela Tinggi Penanda Arsitektur Jaman Kolonial |
Lupa lagi di Indonesia pas masuk sini |
Secara keseluruhan, arsitektur jaman lawasnya masih dipertahankan dengan baik. Pintu pintu lama, aroma lantai kayu dan atap atap khas keindahan zaman dahulu masih terasaaaa banget ketika kita masuk ke Benteng Ujung Pandang ini. Sayang gw gak bisa lama lama karena udah laparrrr dan terbayang-bayang semangkuk Pallubasa pake pipi sapi.
PALLUBASA SERIGALA
Tiap transit penerbangan di Makassar, makanan yang jadi ritual kami adalah Pallubasa pipi sapi di dalam bandara, jam berapapun kami mendarat di Bandara Sultan Hassanudin, harap maklum karena ga bisa keluar dari bandara soalnya. Nah sekarang gw mo makan langsung dari tempatnya. Ada banyak rekomendasi tapi tanpa ragu gw langsung ke Pallubasa Serigala yang dinamakan sesuai dengan letaknya di Jalan Serigala. Apa sih bedanya coto dengan Pallubasa? Gw ga bisa bedain secara spesifik karena yang penting enak, asal muasal jadi prioritas ke 18. Ternyata setelah ditilik tilik, kuah Pallubasa lebih kental dan lebih ngejegrak aroma kelapa karena ditambahin kelapa parut yang sudah disangrai. Gak nanggung, DUA MANGKOK Pallubasa daging dan pipi sapi gw sikat!! Bodo amat, belum tentu setaun dua tahun mendatang bisa makan di sini lagi.
![]() |
Ramai tapi Pelayanannnya Cepett.... Wush.. Wussshhh |
![]() |
Enaknya Pallubasa Serigala Pipi Sapi! |
KEDAI KOPI LEGENDARIS PHOENAM
Kelar makan, waktunya ngopi dan mencari camilan. Pengen juga nih nyicip kopi khas Makassar. Gw browsing browsing "kopi khas Makassar" lhoo kok yang keluar malah PHOENAM ??? Selama ini gw kirain ini kedai makanan khas Vietnam, akibat dari kata PHO-nya dan ada beberapa lokasi Phoenam yang sering gw temukan di Jakarta. Gak nyangka kalo Phoenam ini sebenernya warung kopi legendaris di Makasar yang udah eksis sejak 1946, mungkin bisa disejajarkan dengan Tak Kie Gang Gloria kalo di Jakarta. Ada banyak cabangnya di penjuru Makassar dan kondisi tokonya udah modern banget. Lengkap dengan AC dan TV besar untuk nonton gossip. Yang enak dan khas di sini tentulah kopi susunya dan roti bakar srikaya. Nongkrong asoy di sini sembari menunggu jam 2 siang untuk kembali ke bandara dan melajutkan perjalanan menuju Denpasar...
![]() |
Akuilah... ini paduan paling ENAK! Kopi susu panas + roti srikaya |
![]() |
Isinya opa opa yang pada selonjoran santai nan magabut. Envy kadang kadang |
My wishes jika kembali ke sini : Bantimurung, Paotere dan yang paling kepengen ke Bulu Kumba ngeliat Phinisi nan gagah dibangun!
JUMPA LAGI MAKASSAR dalam trip trip berikutnya! Moga moga bukan untuk transit doang yha.
#makassar #bentengrotterdam #pallubasaserigala #ujungpandang #phoenam #bentenujungpandang #sulawesiselatan
#makassar #bentengrotterdam #pallubasaserigala #ujungpandang #phoenam #bentenujungpandang #sulawesiselatan
Komentar
Posting Komentar
Hai terimakasih udah blogwalking ke sini. Let me know your opinion here. Cheers :)